Jumat, 13 September 2013

Komunikasi yang Harmonis

Halo! Kembali lagi dalam blog keren dari Achmad Basyir Santoso Adiputra. Kali ini kita akan membahas tentang komunikasi.
communication is essential.
Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan komunikasi, kita bisa menyampaikan ide kita ke orang lain. Tentunya, dengan komunikasi kita bisa memahami apa ide orang lain.

Bayangin aja kalo nggak ada yang namanya 'komunikasi', gimana lo bisa memahami isi dari blog ini, betul? Hehehe.

Kita sepakat bahwa komunikasi itu penting. Tapi menurut gue - dan yang perlu kita sepakati juga bersama-sama - adalah komunikasi yang harmonis itu penting. Artinya, kita dan lawan bicara memahami betul apa yang menjadi poin penting dalam komunikasi dengan orang lain. Bahasa gampangnya, kita nangkep dan ngerti apa yang teman bicara kita sedang sampaikan.

Tentunya, teori tidak semudah praktek. Banyak hal yang menjadi penghambat komunikasi. Secara psikologis, hambatan komunikasi adalah:
  1. Perbedaan kepentingan (hidden agenda)
    Ketika ada seseorang yang memiliki perbedaan kepentingan, mereka akan selektif dalam menerima informasi yang kita dapet. Kecendrungannya, mereka cuman memilih informasi yang sesuai dengan kepentingan yang ingin mereka ajukan. Artinya, ada hidden agenda. Dan hidden agenda menyulitkan seseorang untuk bisa mencerna komunikasi secara keseluruhan.

    a wild hidden agenda appeared!
  2. Prasangka
    Prasangka, adalah sebuah anggapan tanpa dasar yang jelas dan cendrung negatif terhadap individu/kelompok tertentu. Pada umumnya, prasangka itu termasuk di antaranya adalah: perasaan negatif (contoh: ah, si dia pasti mau ngerepotin gue nih.), kepercayaan yang mengandung stereotipe (contoh: pasti nih orang ngomong ke gue ada maunya doang), dan memiliki kecendrungan untuk mendiskriminasi terhadap anggota grup (contoh: jangan sampe nih orang diterima di masyarakatnya). Tentunya, ketika seseorang sudah berprasangka, apapun yang keluar dari mulut teman bicara kita akan selalu kita anggap sebagai omong kosong. Mereka tidak akan mempercayai apa yang dibilang oleh teman bicaranya. Komunikasi menjadi percuma.

    How do you see someone?
  3. Stereotipe
    Catweel (1996) mengatakan bahwa stereotipe adalah, "... a fixed overgeneralized belief about a particular group or class of people".  Artinya, seseorang akan melihat orang lain tergantung dari bagaimana masyarakat 'menilai' dari mana dia berasal. Ribet yah. Contoh deh: ketika kita melihat orang gendut, terkadang orang yang stereotipenya tinggi bakalan bilang begini: "Ah, tuh gendut pasti kalo makan gak cukup cuman sekali, hobinya makan daging dan lemak, dan abis makan pasti tidur ". Nah, itulah yang disebut stereotipe. Orang-orang udah nganggep bahwa orang tertentu akan melakukan hal-hal tersebut, karena dia dari grup/kelompok masyarakat tertentu. Makanya, ketika lawan bicara mengatakan hal yang bukan label dari dirinya, kecendrungannya mereka gak percaya. Padahal, orang gendut itu kali aja karena tulangnya gede, bukan karena hobi makan (pembenaran, gara-gara gue gendut).
    Stereotypes all over the world
Nah, hambatan-hambatan ini bila tidak diatasi, akan membuat komunikasi kita menjadi tidak lancar. Akibatnya, kita jadi salah persepsi kepada orang lain. Dan akibat komunikasi itulah, orang bisa berantem. Mungkin bagi yang hobi berantem, ini hal yang menggembirakan. Dia bisa berantem dengan siapa aja. Tapi gue gak hobi, dan gak mau berantem sama orang. Jadi, menurut gue, komunikasi yang harmonis itu penting.

Disini, gue sebagai seorang yang bukan pakar komunikasi, cendrung biasa-biasa aja, dan masih perlu banyak belajar ini pengen sharing aja gimana cara gue supaya bisa berkomunikasi dengan baik dan harmonis. Memang, gue bukanlah komunikator yang ulung. Tapi seenggaknya, cara ini berhasil membuat gue untuk bisa ngobrol dan having fun bersama mereka.

Berikut 5 versi komunikasi harmonis versi gue:
  1. Tahu mana yang konten, dan mana yang konteks. Kita harus tahu pembicaraan ini tentang apa, dan apa yang harus dibicarakan. Ketika seseorang berbicara, kita harus tahu konteks dari topik yang bisa dibahas. Kita harus memahami, apa yang menjadi koridor dan batasan dalam topik pembicaraan. Siapakah teman bicaranya? Apakah pembicaraan ini sifatnya terbuka (bisa dibicarakan oleh semua orang), atau tertutup (hanya segelintir orang yang boleh tau)?  Apakah pembicaraan ini serius, atau santai? Ini pembicaraan tentang apa? pekerjaan, kehidupan, atau cinta? atau yang lain? dan yang paling penting, bagaimana saya harus bereaksi terhadap pembicaraan ini?

    Content and context in a nutshell.
    Saat kita berbicara ke lawan orang lain, kita pun harus tahu apa yang harus disampaikan terhadap teman bicara. Tentunya, apa yang mau kita sampaikan (konten) harus sesuai dengan konteks pembicaraan. Ketika seseorang itu serius, ya kita harus tanggapi dengan serius. Ketika ini bersifat tertutup dan rahasia, ya kita harus menjaga kerahasiaan tersebut. Ketika pembicaraannya tentang pekerjaan, ya jangan bicarakan hal lain selain pekerjaan tersebut. Simpel, kan?

    TIDAK. It is not as simple as it seems. Permasalahannya, konten dan konteks menurut kita, belum tentu merupakan konten dan konteks menurut orang lain. Ketika kita berpikir ini pembicaraan terbuka yang bisa dibicarakan oleh seluruh orang, ternyata ini adalah pembicaraan tertutup. Ketika kita berpikir bahwa ini topik tentang cinta, ternyata ini topik tentang pekerjaan. Ketika kita berpikir seseorang yang bermasalah mau solusi, ternyata dia hanya mau didengarkan saja agar dirinya lebih tenang. Gagal untuk menangkap konten dan konteks komunikasi membuat teman bicara anda kesal. Makanya, pahamilah konten dan konteks.
  2. Empati. Ini penting banget untuk menangkal hambatan prasangka dan stereotipe. Ketika berbicara kepada seseorang, lepaskan seluruh pemikiran yang ada di dalam diri, dan mulailah mendengarkan. Belajarlah melihat sisi pandang orang lain. Belajarlah memahami apa yang menjadi penting buat dia, apa yang menurut dia salah, dan apa menurut dia yang harus diperbaiki. Caranya mudah, cukup lepaskan pemikiran-pemikiran yang menurut anda benar, dan mulailah menyelami pemikiran orang lain. Percaya deh, kita akan menemukan sesuatu yang menarik ketika menyelami pemikiran orang lain.

    empathy, feeling how they feel?
  3. Asertif. Dalam berkomunikasi, gak cuman orang lain yang ingin dimengerti. Anda juga ingin dimengerti, bukan? Oleh karena itu, ketika berkomunikasi dengan orang lain, sampaikanlah apa yang ingin anda sampaikan, tanpa kesulitan mengatakannya. Dengan begitu, bisa terjadi hubungan komunikasi yang timbal balik. Walaupun apa yang ingin anda katakan tidak sejalan apa yang ingin orang lain katakan, tapi anda akan dihargai oleh lawan bicara anda karena menjadi orang yang apa adanya, dan anda puas dengan diri anda sendiri karena telah menyampaikan apa yang ingin anda sampaikan. Jadi, komunikasi anda adil, tanpa harus ada seseorang tertekan haknya.

    process of being assertive.
  4. Sopan dan santun. Dalam berkomunikasi, belum tentu semua orang bisa menerima apa yang kita sampaikan dan bagaimana kita menyampaikannya. Orang bisa saja salah pengertian akibat cara menyampaikan kita yang buruk, atau kata-kata yang kita gunakan tidak pantas. Gunakanlah kata-kata yang baik ketika berbicara, dan aturlah cara anda berbicara agar dapat diterima oleh lawan bicara. Kata-kata anda harus dipilih dan diolah sehingga menjadi sebuah pesan yang santun. Aturlah bagaimana cara berbicara, intonasi, dan body language anda agar pesan yang anda sampaikan terlihat sopan. Ini menjadi sangat penting, khususnya untuk kita yang hidup di daerah timur dimana sopan santun menjadi hal yang utama. Dengan ber-sopan santun dalam berkomunikasi, otomatis kita juga sudah menghormati teman bicara kita.

    Attitude from Captain Jack
  5. Ikhlas. Ini tentunya untuk menghindari adanya hidden agenda. Ketika anda mau berbicara dengan seseorang, anda harus pastikan bahwa anda memang benar-benar mau berbicara dengan orang tersebut. Anda berbicara dengan orang tersebut bukan karena anda mau mencari perhatiannya, mengambil untung darinya, atau sekedar nggak enak karena teman bicara anda mengajak anda berbicara. Keikhlasan, walaupun tidak bisa terlihat dengan ucapan, tapi dapat dirasakan. Ikhlas memang bukan melalui ucapan, tapi melalui hati sanubari mereka yang mengucapkan. Keikhlasan adalah tentang hati, yang tahu hanyalah Tuhan dan anda sendiri.

    Sincerity. When you feel it, it's awesome.
Jadi, itulah 5 metode a la gue untuk survive di belantara kehidupan ini. Memang, gue pun masih belajar untuk melakukannya. Bagi gue, yang susah itu adalah paham konten dan konteks, asertif (yeah, I'm a pushover), dan ikhlas. Terkadang gue gak ngerti situasi walaupun seharusnya gue udah tau, dan nggak mudah bagi gue untuk mengatakan apa yang gue inginkan, karena terkadang gue sangat ingin untuk mendapatkannya. Makanya gue jadi agak takut ketika gue mau mengatakan apa yang gue inginkan. Eh, kok jadi curhat, sih!? (=______=)

Yah, intinya sih beginilah cara gue untuk berinteraksi dengan orang lain. Mudah-mudahan ini bermanfaat ya buat pembaca budiman dan budimin. Sekalian ini juga mengingatkan gue tentang gimana cara bersikap ke orang lain juga. Hehehee.

Bagi Lo yang ngerasa ini nggak tepat, nggak setuju, tidak aplikatif, postingan yang tidak bermakna, atau mempunyai ide yang lebih baik dalam berkomunikasi, ayo kita diskusi di kolom comment! Silahkan berikan kritik, ide, dan saran tentang bagaimana cara versi Lo berkomunikasi. Mari kita berdebat sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, salahkan gue, kritik kelemahan gue, dan tunjuk apa yang kurang dari gue. Klo memang gue salah, gue terima, dan GUE AKAN LEBIH SUKSES DARI ANDA! MWAHAHAHAHAHAHA.

Eh, sukses sendirian gak enak kali. Enakan sama-sama! Yuk, dah! Sampai jumpa di post selanjutnya.  (^o^)/

sumber:

http://makalahskripsimakalah.blogspot.com/2012/11/hambatan-dalam-komunikasi.html
http://www.simplypsychology.org/katz-braly.html
http://psychology.about.com/od/pindex/g/prejudice.htm

images:
http://yezza.info/wp-content/uploads/2008/10/137-hidden-agenda.jpghttp://www.sxc.hu/assets/2/18390/communication-46936-m.jpghttp://thisisfuerza.files.wordpress.com/2013/03/mapp.jpghttp://cdn.themetapicture.com/media/funny-punk-kid-angel-little-girl.jpghttp://text100india.files.wordpress.com/2012/10/empathy1.jpghttp://static.someecards.com/someecards/usercards/1298497983093_1963653.pnghttp://cdn.themetapicture.com/media/funny-Jack-Sparrow-problem-attitude.jpghttp://haritsaja.files.wordpress.com/2011/12/ikhlas.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar